Empat belas tahun lalu dunia bercerita tentang duka duka yang tidak dapat digambar sedihnya meski dengan air mata yang tidak mengenal erti reda Itulah duka Acheh bila nyawa manusia menjadi korban segerombolan malapetaka Tuhan yang sudah tiada belas meragut nyawa manusia Hari ini belum sempat parut lama hilang Tuhan datangkan peringatan melalui segerombolan gempa juga selaut badai raksasa melahap rakus ribuan manusia berdosa mahupun tidak berdosa Bumi Palu menjadi gersang tanahnya kering ditumbuhi mayat rumah-rumah semuanya ranap yang tinggal hanya puing juga suara-suara duka sebuah bangsa …
Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya