Melalui jendela kaca aku melihat titis-titis hujan mengalir bersama rasa rindu yang terbenam di lubuk hatiku kemudian kupandang langit kelabu menusuk ke dalam kalbuku terpasak rasa kesepian yang membara bagaikan api yang hangat membakar lalu kulontarkan waktu yang berlalu bersama hujan yang bercurahan di cucuran atap daerah yang dilanda kesunyian tika ini barulah aku mengerti makna kerinduan yang sebenar umpama pelabuhan yang kehausan kapal untuk berlabuh dari jendela kaca yang basah terasa kerinduan yang mendalam memagut kuat hatiku sehingga aku terlantar sendirian AZAIKA SR Taman…
Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya