SEMAKIN hari semakin nyata kita sedang berhadapan dengan kehilangan besar iaitu daya rasa terhadap keindahan dan kebijaksanaan peradaban sendiri. Di sekolah dan institusi pengajian, anak-anak diajar tentang Islam melalui deretan fakta dan nama-nama besar yang dihafal, namun tanpa makna yang dihayati. Ilmu disampaikan tanpa jiwa sementara sejarah diajar tanpa rasa kagum. Maka, jadilah pendidikan kita kering daripada makna dan kehilangan daya untuk menyalakan imaginasi kearah sesuatu yang lebih luhur. Pada…










