Musim berganti suara bilal tidak pernah lena melaungkan waktu di surau ini menggerak mimpi mereka yang kadang-kadang sering terlupa barangkali juga aku. Hampir seabad lalu sebelum berteriak menara indah surau kecil inilah nadi awal nafas pertama menyalakan unggun peradaban manusia di desa kecil ini. Keringat mursyid yang mengalir dari celah gelegar dan dinding buluh tidak pernah dingin menganyam setiap huruf bermula dari titik menunas melur putih pada dahan dan ranting-rantingnya sehingga lidah mereka mampu bertasbih. Kini hari-hari itu tiada lagi pada hari-hari ini debu-debu dari hujung sepatu mereka yang ghairah…
Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya