SUDAH tentunya kami tidak percaya – bahawa, dia puteri dari kayangan sana. 2 Pada satu malam – kata Sang Pertapa: “Telah jatuh bintang di langit – lalu, dioleng-oleng angin dan awan.” Kami mendengarnya; sambil membayangkan isi ceritanya – dan sekarang, di bawah lampu terang di kafe pinggir jalan – kami menantikan kesudahan kisahnya. “Bintang itu pun memasuki atmosfera, lalu setelah terhakis udara. Akhirnya, bertukar menjadi batu. Kilauannya menyuluh kegelapan malam.…
Sila Log Masuk atau Langgan untuk membaca berita sepenuhnya