Mahkamah Agung India kritik program imunisasi Covid-19 - Utusan Malaysia

Mahkamah Agung India kritik program imunisasi Covid-19

PENDUDUK menunggu untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 menerusi kempen imunisasi yang diadakan di sebuah sekolah di Hyderabad, India. - AFP
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

NEW DELHI: Mahkamah Agung India secara tegas mengkritik cara pengurusan program imunisasi Covid-19 yang dilaksanakan kerajaan Persekutuan di negara itu.

Lapor BBC, para hakim mahkamah mempersoalkan kewajaran kaedah yang mewajibkan penduduk mendaftar di aplikasi internet untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Menurut mahkamah, tindakan demikian dikhuatiri boleh menghalang kempen vaksinasi Covid-19 di kawasan luar bandar India yang mana sukar untuk mendapat akses internet.

Para hakim juga mempertikaikan sama ada polisi Persekutuan menjadikan setiap negeri `berlumba-lumba’ sesama sendiri untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

India sudah menyuntik lebih 220 juta dos vaksin sejak negara itu mula program imunisasi pada pertengahan Januari.

Namun, setakat ini hanya tiga peratus penduduk dilaporkan sudah menerima dos vaksin yang lengkap.

Dalam pada itu, mahkamah agung juga menyifatkan tindakan meminta individu berusia 18 hingga 44 tahun membayar untuk suntikan vaksin mereka sebagai tidak rasional.

Justeru, mahkamah meminta kerajaan untuk meneliti semua polisi vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan ketika ini. – AGENSI

Tidak mahu terlepas? Ikuti kami di

 

BERITA BERKAITAN

Teruskan membaca

Nikmati akses tanpa had serendah RM9.90 sebulan

Sudah melanggan? Log Masuk untuk membaca berita sepenuhnya