CIANJUR: Pasangan suami isteri, Iyan Kustian, 46, dan Ida Rosidah, 37, dari Desa Kertamukti, Jawa Barat, bingung memikirkan nasib anak bongsunya yang berusia lima tahun dan memiliki dua alat kelamin.
Detik melaporkan, pasangan tersebut buntu melihat keadaan anak mereka, apatah lagi bantuan untuk pembedahan yang sepatutnya ditanggung kerajaan masih tidak kelihatan.
Malah sudah dua tahun berlalu, tiada kepastian bila anak mereka akan menjalani pembedahan.
Menurut Iyan, alat sulit anaknya sudah diketahui sejak lahir, namun keterbatasan biaya membuatkan mereka menunda pembedahan tersebut.
“Daripada pihak doktor yang mengambil kes anak saya, dikatakan ada kelainan (alat kelamin). Condongnya ke laki-laki, namun kemaluan si anak tidak muncul dan lebih seperti kelamin perempuan.
“Doktor kata perlu pembedahan tapi kosnya besar. Saya yang kerja biasa-biasa ini, dari mana hendak cari duit,” katanya.
Pada 2019, anaknya menjalani pembedahan di Hospital Hasan Sadikin mengenai kedudukan kemaluan.
Iyan berkata, anaknya memerlukan pembedahan kedua agar kelaminnya dapat berfungsi dengan normal.